Akibatnya di beberapa desa yang berdekatan dengan hamparan sawah yang ditanami padi tiga kali pada musim tanam 2016-2017, tanaman padi terinfeksi virus kerdil rumput yang dibawa oleh WBC. Tanaman yang sakit tidak lagi dapat melanjutkan pertumbuhan ke fase generatif. ContohNarasi / karangan deskripsi : Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara - suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang - orang yang masi tidur. serta dapat ku lihat burung - burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Hal ini disebabkan adanya penurunan luas panen padi Inibisa dimulai dari makan bersama. Makan bersama, tidak hanya sekedar makan saja namun terkandung nilai yang maha dahsyat bila dilakukan dengan baik. Untuk itu perlu kiranya mencontoh dan belajar dari ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang kita miliki, semakin tinggi pula sifat rendah hati yang RamadhanDari Sawah Mampir ke Meja . Saat puasa, penjualan kraca meningkat 10 kali lipat. Edisi, 31 Juli 2013 Prosesdari menanam padi sampai menjadi beras Nasi yang Kamu Makan Setiap hari Berawal dari Sawah-Sawah Petani Ini Dari Sawah hingga Meja Makan Proses dari menanam padi sampai menjadi beras buatlah sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan - dari menanam padi sampai menjadi beras Risminawati M.Pd (2013) Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. . Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Paragraf Narasi yang dimana dalam hal ini meliputi contoh lengkap, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Berikut ini terdapat beberapa contoh paragraf narasi, antara lain sebagai berikut 1. Contoh Paragraf Narasi Tentang Lingkungan Sejumlah pembenahan dilakukan di lingkungan oleh pihak sekolah kami dalam beberapa bulan terakhir. Pembenahan dilakukan mulai dari ruang guru yang dipermak beberapa bagian dan diganti warna catnya. Pembenahan tersebut juga terjadi di beberapa ruang kelas dan juga ruang perpustakaan. Dengan begitu, ruang-ruang yang ada di sekolah akan lebih nyaman untuk digunakan. Tak hanya sampai di situ, agar sekolah kami pun juga diganti dengan pagar yang tingginya menjapai 2,5 meter dan di ujung atasnya terdapat kawat berduri yang memanjang. Pemasangan pagar itu dilakukan sebagai cara untuk menakut-nakuti pencuri yang hendak mencuri barang-barang di sekolah kami. Sebab, pihak sekolah menyatakan bahwa sekolah kami tidak ingin mengalami pencurian seperti beberapa sekolah lainnya, di mana penyebab utama terjadinya pencurian tersebut adalah rendahnya tinggi pagar sekolah. Selain pagar, CCTV pun dipasang pihak sekolah di beberapa sudut-sudut tertentu dan dikontrol oleh pihak keamanan. Pembenahan-pembenahan yang dilakukan oleh pihak sekolah tersebut bisa membuat lingkungan sekolah kami menjadi lebih aman dan nyaman lagi. Beberapa contoh di atas hanya segelintir dari contoh paragraf narasi tentang lingkungan sekolah. Pembaca bisa mengembangkan dan mengkreasikan contoh-contoh tersebut. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan sampai di sini saja. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca, baik itu di ranah paragraf narasi khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Definisi Paragraf Dan Jenis-Jenisnya Beserta Contohnya 2. Contoh Paragraf Narasi Tentang Kesehatan Tubuh Dina pun kian melemas. Sedari tadi, dia sangat tidak konstentrasi saat pelajaran berlangsung. Pandangan matanya pun kian mengabur dan pikirannya pun berkonang-kunang. Tak perlu menunggu waktu lama, Dina tergeletak di lantai di lantai kelas yang ada di sebelah kanan bangku kelas yang ia duduki. Sntak, semua yang ada di kelas Dina panik dan membawa tubuh Dina menuju ke Unit Kesehatan Siswa UKS. Sekian lama tak sadarkan diri, Dina pun akhirnya akhirnya tersadar juga. sejumlah teman yang disuruh Pak Guru untuk menjaga Dina di UKS tampak senang melihat temannya yang sudah tersadar tersebut. Kepada teman-temannya itu, Dina menceritakan bahwa dirinya tidak sempat sarapan terlebih dahulu di rumah, sehingga hal itu membuatnya lemas dan tidak berkonsentrasi. Akhirnya, teman-teman Dina pun membeli sepotong roti dan air mineral agar perut Dina terisi penuh oleh makanan, sehingga tubuhnya kembali kuat dan bisa berkonsentrasi saat belajar di kelas. 3. Contoh Paragraf Narasi Tentang Liburan Sekolah Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok. 4. Contoh Paragraf Narasi Tentang Liburan Berlibur ke Rumah Nenek Setiap libur akhir pekan, Ami selalu pergi ke rumah nenek. Nenek tinggal seorang diri. Oleh karena itu Ami sering berkunjung untuk menemani nenek. Terkadang Ani bertemu dengan sepupu-sepupu yang kebetulan berkunjung juga ke rumah nenek. Satu aktivitas yang disukai Ami saat berlibur ke rumah nenek adalah bermain bersama ikan koi peliharaan nenek. Nenek mempunyai peliharaan ikan koi yang besar-besar. Ami terbiasa berenang dan bermain bersama ikan koi. Tak lupa Ami juga memberi makan ikan tersebut. Ami sangat senang berlibur akhir pekan ke rumah nenek. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Contoh Paragraf Argumentasi – Ciri, Struktur, Langkah dan Jenis 5. Contoh Paragraf Narasi Tentang pendidikan Tuntutlah Ilmu Setinggi Mungkin Ilmu adalah suatu hal yang sangat penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat manusia menjadi mulia dan ilmu juga bisa membuat manusia menjadi kejam. Sangking pentingnya ilmu bahkan Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu hingga ke negeri china. Yang dimaksud dengan hingga ke negeri China adalah kita dianjurkan untuk menuntut ilmu hingga ke tempat yang sangat jauh. Dengan menuntut ilmu, kita pasti akan menjadi orang yang berilmu. Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat. Mereka memiliki derajat yang lebih tinggi di mata tuhan di bandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu. Hal ini dikarenakan orang-orang berilmu dapat memberikan kemaslahatan atau manfaat bagi orang banyak. Orang-orang berilmu juga bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Terlebih lagi dengan ilmu orang-orang bisa membangun peradaban ke arah yang lebih baik. Tak hanya bermanfaat bagi orang banyak, ilmu juga bermanfaat bagi dir sendiri, antara lain dengan berilmu kita akan dihormati dengan orang-orang, tetapi orang berilmu juga tidaklah gila akan penghormatan karena mereka mengambil ajaran padi yang semakin berisi semakin merunduk, dengan berilmu juga kita bisa mewujudkan impian-impian kita. Oleh karena itu, marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin agar kita menjadi orang yang pintar sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Janganlah malas dalam menuntut ilmu karena kebodohan akan menghampiri kita dan bagi yang sedang menuntut ilmu, manfaatkanlah kesempatan itu dengan baik karena ada banyak orang di sana yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama. 6. Contoh Paragraf Narasi Tentang Bencana Alam Pasca Tanah Longsor Rabu 03 oktober 2012, di desa Wanujoyo Baru kec. Piyungan, Bantul tepatnya jam 5 pagi setelah sholat subuh terjadi tanah longsor. 2 rumah warga tertimbun tanah longsor yang berada dibelakang rumah mereka. Diduga tanah longsor ini terjadi akibat hujan yang mengguyur desa Wanujoyo Baru semalam. 4 orang menjadi korban dalam bencana alam ini, 2 tewas , 1 luka-luka dan 1 masih dalam pencarian tim SAR. Menurut warga sekitar, Tono pemilik rumah sedang pergi ke masjid bersama istrinya, sedangkan kedua anaknya berada dirumah bersama kakek dan neneknya. Kedua anak dan neneknya tewas seketika karena tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan kakeknya selamat. Sedangkan dirumah satunya milik bapak Rudi yang sedang ditinggal pulang kampung oleh keluarganya rusak parah. Warga setempat mencoba menghubungi keluarga yang bersangkutan tetapi tidak ada jawaban. Keluarga korban berusaha mencari barang-barang yang masih bisa terpakai. Untuk sementara keluarga korban akan tinggal dirumah tetangga, dan korban tewas akan dibawa ke rumah sakit untuk di otopsi. Hal ini membuat shock keluarga korban. Kerugian ditaksir sekitar ratusan juta rupiah. Saat ini saya sedang bersama kepala desa Wanujoyo Baru yakni bapak windarto Saya “Selamat pagi bapak, kira-kira apa sebabnya tanah longsor ini terjadi pak?” Kades “Tanah longsor ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur desa Wanujoyo Baru semalam.” Saya “Berapa jumlah korban dalam bencana tanah longsor ini pak?” Kades “Korbannya itu 4 orang yang 2 tewas ditempat, yang 1 luka luka, dan yang satunya masih dalam pencarian.” Saya “Berapa rumah yang tertimbun tanah logsor pak?” Kades “2 rumah yang satu rusak ringan milik bapak Tono dan yang satunya rusak parah milik bapak Rudi.” Saya “Lantas keluarga korban tinggal dimana pak?” Kades “Untuk sementara keluarga korban akan tinggal di rumah tetangga.” Saya “Kira-kira berapa kerugiannya pak?” Kades “Kerugiannya kira-kira ratusan juta rupiah.” Saya “Oke terima kasih bapak kepala desa wanujoyo baru. Saya Muhammad Fahrur Rifa’I, Wanujoyo Baru, melaporkan. Kembali dengan Windi di studio. 7. Contoh Paragraf Narasi Dengan Pola Urutan Waktu Aku adalah salah satu murid dari sekolah faforit di kotaku. Setiap hari, jadwalku di sekolah sangat padat. Bel masuk di sekolahku memang baru masuk pukul tapi kubiasakan setiap hari untuk bangun pagi pukul agar tidak tergesa-gesa. Setelah bangun biasanya aku akan langsung mengambil air wudhu untuk shalat subuh. Tak lupa aku menata buku sesuai mata pelajaran hari ini. Kusempatkan juga mengecek beberapa buku kalau-kalau ada pr yang belum kukerjakan. Setelah makan pagi dan mandi, yaitu sekitar pukul aku langsung menuju ke sekolah. Aku biasa pergi ke sekolah naik sepeda motor, kadang juga naik kendaraan umum. Pukul aku sudah sampai di sekolah karena jarak rumahku dari sekolah tidak terlalu jauh hanya sekitar 10 km. Pelajaran di sekolah biasanya selesai pada pukul namun di hari-hari tertentu kami harus mengikuti kegiatan pendalaman materi dan baru pulang pukul Paragraf di atas hanyalah contoh sederhananya saja, jadi tidak harus sama persis seperti itu. Jika diperhatikan, paragraf tersebut berisi urutan waktu, seperti bangun pukul berangkat sekolah pukul sampai di sekolah pukul dan pulang sekolah pukul Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Deskripsi, Narasi Dan Eksposisi Menurut Ahli Sastra 8. Contoh Paragraf Narasi Dengan Pola Urutan Tempat Marco Polo adalah salah satu penjelajah paling terkenal di dunia. Petualangan bersejarah Marco Polo dimulai pada tahun 1272 dari kota kelahirannya yaitu Venesia menuju ke daerah selatan Irak dan tinggal selama satu tahun disana. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Teluk Persia menuju Khurasan lalu tinggal di Afghanistan selama satu tahun. Selama tinggal di Afghanistan, ia juga mengunjungi beberapa tempat seperti Pakistan dan Khasmir. Setelah meninggalkan Afghanistan, Marco Polo sempat singgah ke Nusantara melalui Sri Lanka. Marco Polo akhirnya kembali lagi ke Venesia melalui jalur sutera sepanjang Cina sampai Turki. 9. Contoh Paragraf Narasi Tentang Sugestif Singkat Tiga hari lamanya aku mengalami koma tanpa pernah bangun. Dan ketika aku terbangun dari mimpiku, perlahankubukakan mataku, seluruh keluargaku ada disampingku. Ayah, ibu, kedua kakakku, paman dan bibi serta teman-temanmu telah ada disampingku. Suara ayat-ayat Al-Quran terdengar dan aku senang mereka tidak marah padaku karena aku pergi tanpa pamitan. Ayah menyadari aku terbangun dengan cepat memanggilku… 10. Contoh Paragraf Narasi Tentang Keluarga Mudik Lebaran Sehari setelah diliburkannya sekolah menjelang lebaran tepatnya 1 minggu sebelum hari raya, aku bersama keluargaku mudik ke kampung halamanku dengan mengendarai kendaraan pribadi untuk menajalankan lebaran bersama keluarga di kampung halaman kami. Sebelum berangkat kami telah mempersiapkan dari jauh hari perbekalan, barang-barang bawaan, bahkan kesehatan kami. kami mudik dengan menumpangi sebuah mobil. untuk menjamin segala seuatu yang tak dinginkan terjadi kami membawa barang-barang secukupnya saja tidak melebihi bobot bawaan mobil dan mengendari mobil dengan pelan, sabar, tidak terburu-buru , dan yang paling penting adalah mengikuti seglala aturan lalu lintas yang ada. tak lupa kami membawa semua surat-surat kendaraan, sim, stnk, dan tak perlu membawa helem. Kami melawati jalan utama dan mengantri di krumunan kemacetan hingga sore hari, hingga pada malam harinya tepatnya jam kami tiba di rumah kakek dan nenek. kami semua kelelahan dan menuju ke kamar yang telah di siapkan kakek dan nenek mendengar kami akan ke sana. sungguh perjalanan yang amat melelahkan. 11. Contoh Paragraf Narasi Tentang Pengalaman Pengalaman Tamasya Pada tanggal 5 Juli aku berangkat tamasya ke Bali bersama sekolah. Aku bangun pagi-pagi sekali karena jam 7 harus tiba di sekolah. Pukul aku tiba di sekolah. Tampak di pinggir jalanan bus-bus berjejeran. Aku langsung masuk ke bis. Kami tiba di Bali pukul 2 siang setelah menaiki kapal feri. Pukul 5 kami tiba di hotel untuk check in. Perjalanan dimulai besok pagi. Kami langsung check out dari hotel. Ada yang memanfaatkan waktu untuk istirahat. Ada juga yang menumpang Gojek untuk berkeliling Denpasar dan Kuta. Keesokan harinya, kami pergi ke Ubud. Kami berkeliling disana mulai dari monkey forest dan wisata belanja. Kemudian kami pergi menuju Tampaksiring untuk melihat pura. Tujuan terakhir kami adalah Goa Gajah. Setelah itu kami mengunjungi pusat oleh-oleh dan langsung pulang ke daerah kami. 12. Contoh Paragraf Narasi Tentang Ekspositoris Leonita Cantika adalah anak bungsu dari 6 orang bersaudara, lahir di Bandung tanggal 3 November 1992. Nita, biasa ia dipanggil, lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di Departemen Agama sementara ibunya adalah seorang pedagang. Ketika Nita lahir ayahnya sudah memasuki masa tua, yakni 51 tahun. Sang ayah didiagnosis menderita penyakit komplikasi paru-paru sejak Nita masih sangat kecil. Maka tak heran, Nita kecil lebih banyak menghabiskan masa kecilnya dengan merawat sang ayah dibandingkan bermain dengan teman-teman seusianya. Hubungan Nita dan ayahnya sangat dekat, tak hanya sebatas hubungan ayah dan anak tetapi sudah seperti dua orang yang bersahabat. Ketika Nita menginjak umur 8 tahun, kondisi kesehatan ayahnya semakin memburuk. Nita menjadi semakin sering tidak masuk sekolah karena menemani sang ayah yang harus keluar masuk rumah sakit. Berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya dan bolak balik memanggil dokter pribadi ke rumah menjadi hal yang biasa bagi Nita sekeluarga. Baca Artikel Terkait Tentang Materi 14 Contoh Teks Ulasan – Pengertian, Ciri, Struktur dan Kaidah Enam bulan lamanya berjuang tanpa lelah serta menempuh segala jalan yang ada dan memungkinkan, ternyata Nita dan keluarganya harus menerima kenyataan terpahit. Ayah Nita meninggal dunia ketika Nita belum genap berumur 9 tahun. Kepergian ayahnya merupakan mimpi terburuk bagi Nita , dan menjadi penyebab perubahan drastis dalam hidupnya. Nita yang ceria dan mudah akrab dengan orang lain berubah menjadi Nita yang pendiam dan tertutup. 13. Contoh Paragraf Narasi Tentang Pahlawan Perjuangan Singkat Soekarno Pada tanggal 4 Juli 1927 Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia PNI dengan tujuan Indonesia segera merdeka. Namun nyatanya pada tanggal 29 Desember 1929, Belanda memasukkan beliau ke dalam penjara Sukamiskin di Bandung sampai pada tanggal 31 Desember 1931. Beliau dibebaskan dan kemudian bergabung dengan Partindo namun untuk yang kedua kalinya Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores pada tahun 1933. Kemudian beliau dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melewati perjuangan yang cukup panjang, beliau bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. 14. Contoh Paragraf Narasi dalam Kutipan Novel Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat … kemudian hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit. Dari komat-kamit mulutnya keluar lagi perkataan seperti biasa, tiada berujung tiada berpangkal …. si bengis lagi, si ganas lagi …. dan ia lari terus, lari lepas bagai selancar saja, tiada kaku kukunya. Dan ketika sampai di jalan pertemuan antara jalan kereta dan jalan raya, ia berhenti sebentar, seolah-olah berpikir, kemudian ia berbelok menurutkan jalan raya. Dari jauh dalam pandangan kabur sambil berlari, ia melihat benda bergerak, berderet sepanjang jalan, tetapi sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru datang menyongsong, tepat menembus tulang dadanya. Warsinah terpelanting, jatuh tersungkur di tengah jalan. Sebentar berontak merentak-rentak, mengerang, menyumpah-nyumpah, terhambur pula sumpah serapahnya si bengis lagi, si ganas lagi, hitam, kejam… rupanya dalam ia bergelut mempertahankan hidupnya dengan sakaratul maut, kebenciannya kepada si hitam kejam, si bengisganasnya, masih sanggup mengatasi renggutan tangan Malaikat pengambil nyawa yang akan menceraikan rohnya dengan badan kasarnya. Kemudian lemah tak berdaya …Warsinah yang sebentar ini masih menjadi kerangka hidup, kini benar-benar sudah menjadi kerangka mati. Mati terhampar di tengah jalan, tiada dihiraukan orang, tidak ada yang menangis meratapi. Ia meninggal sebagai pahlawan yang dapat dibanggakan oleh bangsa, tiada sebagai kurban pembela kemerdekaan. Ia mati hanya sebagai kurban kebuasan, salah satu kurban dari sekian banyaknya. Ia mati karena nasibnya, demikian sudah menurut suratan tangan, ya, ia mati karena kehendak Ilahi. Yasin, Gema Tanah Air, Jilid 1, hal. 158-159. 15. Contoh Paragraf Narasi Singkat Mereka berdua melanjutkan kembali perjalanan ke dalam hutan, kali ini Remy meminta ke pamannya agar ia bisa ikut pamannya berburu, pamanya pun mengatakan “ jika kau ikut berburu kau harus siap berlari dan mencengkram”, “siap akan ku lakukan paman” kata Remy. Tidak disangka mereka berdua bertemu dengan seekor gajah kecil, gajah kecil itu terlihat kebingungan, Remy meminta paman untuk tidak memburu gajah kecil itu, mereka berdua memutuskan untuk berjalan mendekati gajah kecil. Tampaknya gajah kecil itu mulai merasa ketakutan karena melihat mereka berdua. “ Jangan takut ! kami tidak akan memburu mu !” teriak remy. Gajah kecil itu tetap berlari, dengan sekuat tenaga, remy mencoba untuk mengejar gajah kecil itu, sampai di ujung Tebing gajah kecil itu tidak bisa lari kemana mana, Remy yakankian bahwa ia tidak akan membunuh gajah kecil itu. “Siapa nama mu, namaku Remy?” , “namaku Chiko” kata gajah kecil itu, “kenapa kamu sendiri dimana teman temanmu yang lainnya”, kata remy , “aku terpisah dengan ibu dan ayahku dan juga teman temanku aku tidak tahu jalan pulang”, “Baiklah ikut aku, aku akan membantumu mencari kedua orang tua mu” mereka berdua kembali kedalam hutan dan bertemu paman Remy, “jangan takut chiko paman tidak akan membunuhmu”… setelah beberapa saat kemudia Remy, Ketsi dan Chiko bertemu dengan gerombolan gajah dan ternyata gerombolan gajah tadi adalah gajah yang mereka lihat di pagi hari. Remy dan chiko pun bersahabat. 16. Contoh Paragraf Narasi Tentang Peristiwa Pertempuran Surabaya Di tanggal 20 November 1945 meletuslah suatu pergerakan perlawanan rakyat Surabaya dalam mengusir penjajahan Belanda dan para sekutu di tanah air terutama bagi daerah Surabaya. Asal muasal terjadinya perang ini yaitu terbunuhnya salah satu pimpinannya mereka yaitu Brigadir Jenderal Mallaby yang kemudian menyulut kemarahan tentara inggris. Karena tewasnya pimpinan mereka, pada akhirnya Inggris dan para sekutunya menyampaikan suatu Ultimatum bagi semua pejuang yang berada di Surabaya agar secepatnya menyerah. Pejuang bukannya menyerah, ultimatum itu malahan dinilai adalah bentuk penghinaan bagi para rakyat Surabaya dan pejuang. Mereka pun kemudian mengadakan milisi milisi perjuangan guna melawan para pihak Inggris yang Mengancam hendak akan melakukan serangan. Karena tahu ultimatumnya tersebut ditolak, akhirnya muncul kemarahan besar dari para pihak Inggris dan para sekutunya. Lalu ditanggal 10 November di pagi hari Inggris menyerang secara besar-besaran lewat jalur udara, laut dan darat dan mengerahkan sekitar kira-kira 30,000 Infanteri. Beberapa tank, kapal perang dan pesawat diarahkan ke Surabaya. Dan mereka para pihak sekutu menyerang secara habis habisan kota Surabaya. Mereka melakukan pengeboman terhadap bardir Gedung gedung pemerintahan dan melakukan pembunuhan seluruh para pejuang yang termasuk. Peristiwa ketika saat itu amatlah mencekam dan mengerikan, pembunuhan ada dimana mana dan bikin masing masing pejuang jadi terpojok. Akan tetapi, rencana penjajah supaya dapat menaklukkan kota Surabaya gagal total dalam 3 hari. Semua rakyat dan pejuang Surabaya datang ke jalan-jalan dan melakukan perlawanan. Setiap pejuang rakyat Surabaya memiliki semangat yang membara. Hal itu dikarenakan berkat tampilnya sesosok pemuda yang namanya adalah Bung Tomo. Ketika waktu itu, dengan gagah berani Bung Tomo menyampaikan suatu pidato untuk rakyat Surabaya dan membakar semua semangat juang yang mereka punya meskipun hingga titik darah penghabisan. Pertempuran Surabaya terjadi hingga 3 minggu dan pada akhirnya kemenangan ada ditangan pihak sekutu. Walaupun kota Surabaya sudah berada di tangan sekutu, perlawanan rakyat Surabaya ketika itu benar benar menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia dan membuat semangat mereka menjadi membara untuk melawan penjajahan. 17. Contoh Paragraf Narasi Tentang Karangan Sendiri Saya adalah Resynta Novianadewi, anak pertama dari dua bersaudara, dilahirkan 17 tahun yang lalu di kota Jakarta tepatnya pada tanggal 14 November pada tahun 1994. Namun saat ini saya dan keluarga saya tinggal di Jl. Dayung V no. 47 RT 008 RW 05, Kelapa Dua, Tangerang. Saat ini saya duduk di bangku SMA kelas 12 disebuah sekolah negeri diwilayah Tangerang. Saya dilahirkan di keluarga yang cukup sederhana dan segala sesuatunya tercukupi. Dari kecil sampai SMA tidak ada prestasi yang menonjol yang telah saya capai. Dulunya saya adalah seorang yang minder, tidak mempunyai banyak teman dan selalu menyendiri. Saya juga tidak pernah mendapatkan 1 piala sekalipun, dan tidak pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun. Namun saat ini, saya ikut organisasi OSIS dan ROHIS yang ada disekolah saya. Darisinilah saya mulai belajar untuk bersosialisasi dan berhubungan dengan banyak orang. Saya mulai sadar bahwa hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, saya mulai aktif dalam kepanitiaan, mengenal teman-teman yang sangat inspiratif dan selalu mendukung saya apabila mendapati musibah atau masalah. Meskipun saya masih belum berprestasi tetapi saya yakin setiap orang selalu memiliki kemampuan masing-masing yang tentunya tidak pasti sama dengan orang lain. 18. Contoh Paragraf Narasi Tentang Gempa Bumi Pada hari Jumat, 6 Februari 2014, terjadi gempa tektonik yang mengguncang Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Guncangan yang susul menyusul hingga enam kali itu terjadi selama dua jam. Gempa berkekuatan 6,91 skala Richter itu menyebabkan sedikitnya 26 korban tewas, 34 luka berat, dan 66 orang lainnya luka ringan. Guncangan keras ini menyebabkan tanah longsor dan meretakkan landasan pacu di bandara setempat. 19. Contoh Paragraf Narasi Tentang Budaya Tepat pukul aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan” terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang”. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya kerawah dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama NAMBAHDADI ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai. 20. Contoh Paragraf Narasi Tentang Hujan Pagi itu, hujan turun dengan lebatnya. Taufik yang sejak tadi duduk kebingungan. Ia cemas kalau dirinya tidak bisa berangkat sekolah pagi itu. Ia bisa saja memutuskan untuk tidak berangkat sekolah. Namun, ia tak ingin ketinggalan pelajaran sekolah. Lagipula ada ulangan matematika. Namun apa daya, jarak sekolah yang jauh dan hujan yang begitu lebat membuatnya absen pada hari itu. 21. Contoh Paragraf Narasi Tentang Guru Guruku Pahlawanku Sebutan pahlawan bukan hanya untuk mereka yang ikut berperang melawan penjajah, tapi ada mereka yang dengan sabar dan tabah memberikan jasa sekuat tenaga demi mencerdaskan anak-anak kita bangsa Indonesia, dia adalah guru, orang dengan gelar pemberi ilmu dengan biaya ikhlas tanpa kenal waktu. Begitu mulia, begitu berharga jasanya, meskipun tak sumbang darah seperti pahlawan kita dulu dalam mengusir penjajah tapi guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berkorban pikiran dan tenaga. Guru begitu berjasa untuk kita, disaat masih kecil mereka sudah mengajarkan kita belajar membaca, menulis dan menghitung atau biasa disingkat dengan calistung. Tak ada gaji yang setingkat pejabat untuk honor guru, tapi jasanya sungguh tak terhitung jumlahnya karena begitu berjasanya. Tak kenal lelah meski keadaan berbanding terbalik dengan jasa-jasanya, tak pernah goyah meski profesi lain lebih menggiurkan diluar sana, mereka tetap bertahan demi anak didiknya, demi mencerdaskan anak bangsa, demi bangsa Indonesia. Maju terus pahlawan tanpa tanda jasaku, kami menghormatimu, kami menghargaimu, dan kami sangat berterimakasih kepadamu. Mungkin peduliku bangsa belum bisa sepenuhnya untukmu, tapi kami bangga akan jasa-jasa dan perjuanganmu. 22. Contoh Paragraf Narasi Tentang Politik SBY VS Nazaruddin Ahmad Yani, salah satu anggota DPR dari PPP, dalam sebuah forum diskusi mengatakan, bahwa ternyata informasi yang dikatakan Nazaruddin mantan bendahara Partai Demokrat banyak benarnya. Kata-kata ini merupakan pernyataan terbuka tentang kekuatan politik Nazaruddin, sekaligus kekalahan demi kekalahan yang terus diderita Partai Demokrat. Apalagi, 7 Desember 2012 lalu, KPK telah menetapkan salah satu kader terbaik Demokrat, Andi Mallarangeng sebagai tersangka korupsi Hambalang. Andi menjadi tersangka menyusul Nazaruddin sendiri, Angelina Sondakh, Hartati Murdaya, dan lainnya. Jika Anas Urbaningrum juga kemudian menjadi tersangka, rasanya lengkap sudah kehancuran citra politik yang mendera Partai Demokrat. Dalam usianya yang masih muda, di tangan anak-anak muda; ternyata Partai Demokrat terlalu cepat luruh dan layu. Besar kemungkinan, pada Pemilu 2014 nanti, partai ini akan ditinggalkan para pendukungnya. Sebab, basis utama pendukung partai ini adalah kalangan rasionalis perkotaan, yang pada awalnya terpikat dengan slogan anti korupsi SBY. Andai SBY boleh meminta, tentu dia ingin memutar arah jam sejarah ke belakang, ke masa-masa saat awal Partai Demokrat berdiri. Di masa itu, sekitar tahun 2004, dia menjadi sosok “tokoh terzhalimi” di bawah rezim Megawati. Atau kembali ke tahun 2009 ketika PD berhasil memenangi Pemilu mengalahkan Golkar dan PDIP, sebagai dua partai paling dominan. “Andaikan kita bisa mundur ke belakang, tentu saat itu kita akan mengatur partai ini sebaik mungkin, agar ia tidak seumur jagung,” mungkin begitu lamunan SBY dengan segala sesal di hatinya. Partai Demokrat adalah partai anak-anak muda. Banyak kader, pengurus, dan simpatisannya berasal dari kaum muda. SBY sendiri dalam pencitraannya berselera anak muda. Namun sifat kemudaan ini ternyata begitu rapuh menghadapi godaan harta, tahta, dan wanita. “Duhai indahnya, orang-orang tua yang berjiwa muda. Meski sudah tua, tapi selalu kreatif, dinamis, gerak cepat, dan mendukung perubahan-perubahan,” begitu kata sebagian orang. Tetapi di hamparan suatu realitas politik, istilah ini bisa menjadi terbalik Disana berkumpul anak-anak muda berjiwa tua! Masih muda, enerjik, dinamis, tetapi pikirannya seperti orang tua; mereka bicara tema-tema investasi, dana pensiun, istri muda, kaya mendadak, dan seterusnya. Inilah anak-anak muda berjiwa tua berjiwa lapuk dan lemah. Sebagian aktivis muda, saat lagi moncer-moncernya kemampuan, daya, dan ekspresi; mereka berteriak keras “Ganyang koruptor! Gantung koruptor! Bersihkan birokrasi dari KKN! Ciptakan clean government, good public service! Tumpas praktik korupsi dan mafia hukum sampai ke akar-akarnya.” Teriakan demikian mereka sampaikan saat masih menjadi pengangguran, teu boga gawe, atau penghasilan ada tapi pas-pasan. Namun begitu mendapat kesempatan, mendapat posisi jabatan; begitu uang masuk ke rekening secara ajaib, ratusan juta uang keluar-masuk begitu mudahnya; begitu melihat SPG cantik-cantik, model tinggi semampai, atau selebritis “doyan keluyuran”…mendadak semangat “anti korupsi” itu lumer seperti kerupuk kesiram air. Sejak itu, isi omongannya tidak pernah lepas dari kosa kata “miliaran”. Jika semula dia berteriak “berantas korupsi”, pelan-pelan berubah “Hati-hati, jangan mudah menuduh korupsi! Tetap tegakkan prinsip praduga tak bersalah!” Bahkan sampai pada kata-kata seperti ini “Koruptor juga manusia, perlu hak-hak kehidupan dan dihargai privasinya.” Inilah dia, anak muda berjiwa tua. Usia masih muda, tapi otak dan perasaannya sudah ngendon di kuburan! Mungkin kita bertanya, siapa sejatinya yang menghancurkan Partai Demokrat ini? Mengapa ia begitu rapuh; berdiri tahun sekitar 2004, atau baru sekitar 8 atau 9 tahun lalu, tapi kini citranya di mata publik sudah hancur-lebur? Secara sederhana semua orang akan mengatakan “Penghancur Demokrat adalah Muhammad Nazaruddin, sang pengkhianat sejati, sekaligus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Dialah yang telah mengaduk-aduk isi dapur DPP, sehingga citranya remuk-redam seperti saat ini!” Tapi kalau mau jujur, sebenarnya inti kesalahan itu ada pada sosok SBY sendiri. Gaya politik SBY-lah yang kemudian berdampak menghancurkan partainya sendiri. Pernah SBY hadir dalam sebuah acara peresmian sebuah gedung bank, milik Chairul Tandjung. Ketika diberi kesempatan berbicara, SBY tidak malu-malu mengklaim, bahwa Chairul Tandjung adalah teman baiknya. Seorang presiden melakukan klaim seperti itu di atas mimbar, adalah sesuatu yang tidak layak. Seorang presiden levelnya isu kenegaraan, bukan pribadi-pribadi. Tetapi hal ini membuktikan salah satu ciri politik SBY, yaitu oprtunisme. Maka ketika suatu saat seorang pengusaha asal Sumatera Utara, bernama Muhammad Nazaruddin, menawarkan diri masuk ke jajaran elit Partai Demokrat; dengan membawa sejumlah dana tertentu sebagai semacam “mahar politik”; dia pun diterima dengan tangan terbuka. Bukan hanya diterima, di kemudian hari dia diberi jabatan sebagai Bendahara Umum. Sebagai bendahara partai politik, salah satu tugasnya ialah memobilisi dana sebanyak-banyaknya, untuk membiayai semua kebutuhan partai. Dan Nazaruddin melakukan itu semua, sesuai instruksi dan fasilitas yang diberikan kepadanya. Maka tidak mengherankan jika kemudian Nazaruddin banyak berhubungan dengan proyek ini dan itu; karena setting-an politik seorang bendahara umum, dalam konteks politik liberal, memang tidak jauh dari hal-hal seperti itu. Sampai suatu ketika KPK mengungkap kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet di SEA Games yang melibatkan Nazaruddin. Mestinya, ketika terbuka kasus ini, para elit Demokrat berusaha keras membela kasus Nazaruddin secara hukum; sebagai bentuk solidaritas terhadap nasib kawan mereka; karena keterlibatan Nazaruddin dalam kasus itu, tak lepas dari “plot politik” yang dibebankan ke pundaknya. Tapi sayangnya, lagi-lagi politik SBY berbau oportunisme. Saat nama Demokrat terancam karena terbongkarnya kasus Nazaruddin, mereka bukan membela kawannya, malah seperti ingin “mengorbankan” Nazaruddin. Sikap politik seperti itu sangat menyakitkan bagi Nazaruddin. Dia diberi tugas untuk mobilisasi dana, tetapi saat ada masalah tidak dibela, justru ingin dikorbankan. Maka memuncaklah amarah Nazaruddin. Nazaruddin tidak tinggal diam menerima perlakuan buruk dari sejawat politisi Demokrat. Maka mulailah dia menampakkan perlawanannya. Saat “kabur” ke luar negeri, itu adalah perlawanan; saat mengirim rekaman video sambil memakai topi anyaman dan memperlihatkan sebuah flash disk, itu adalah perlawanan; begitu juga, saat dia kabur ke Kolombia, dan pulang dalam keadaan tangan terborgol, itu adalah perlawanan; dan berbagai pembeberan fakta-data seputar keterlibatan elit-elit Demokrat dalam korupsi, itu adalah perlawanan; saat berbicara di depan pers, saat memberi kesaksian di persidangan, saat konsolidasi dengan para pengacaranya, itu juga perlawanan. Intinya, SBY terlalu memandang remeh Nazaruddin; dan hasilnya Partai Demokrat saat ini porak-poranda, akibat serangan orang yang diremehkan itu. Lihatlah, betapa hebatnya Nazaruddin; dia mampu mengobrak-abrik partai yang memenangkan pemilu tahun 2009 itu. Mungkin, dia bisa disebut sebagai politisi “paling sakti” karena kemampuannya dalam menghempaskan pamor politik Demokrat; bahkan sosok ini seperti “berhasil membunuh” Demokrat itu sendiri. Jika nanti Anas Urbaningrum benar-benar ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK; ya sudah, habislah partai itu. SBY benar-benar salah perhitungan terhadap Nazaruddin. Ini adalah kecerobohan kalkulasi politik yang mestinya tidak terjadi. Betapapun Nazaruddin itu masih keturunan Pakistan, yang dikenal memiliki determinasi seperti orang India. Dia dibesarkan di Sumatera Utara, dengan lingkungan pergaulan yang relatif “keras”. Dia juga seorang bisnisman yang sudah malang-melintang masuk dunia bisnis dan proyek-proyek. Bahkan dia juga punya banyak uang. Dengan sarana-sarana seperti ini adalah sangat ceroboh ketika politisi Demokrat ingin begitu saja “mengorbankan” Nazaruddin. Sejarah telah berjalan, episode per waktu tidak bisa diputar ke belakang. Kini Partai Demokrat terancam gulung tikar karena para elit-elitnya banyak tersangkut kasus korupsi. Masyarakat luas terus menanti dan mengawasi Anas Urbaningrum, karena menurut isu yang berkembang bukti-bukti keterlibatannya dalam kasus korupsi lebih kuat ketimbang Andi Mallarangeng. Kehancuran Demokrat ini umumnya dipicu oleh kesaksian Nazaruddin, atau pembeberan fakta-data oleh dia. Bahkan dalam salah satu kesaksian, Nazaruddin sudah mulai menyebut nama Irfan Baskoro, putra Cikeas. Andaikan SBY boleh memilih, tentu dia akan kembali ke masa lalu, lalu menghapus beberapa kesalahan langkah yang telah dilakukan partainya. Pertama, dia akan bersikap solider dan menunjukkan pembelaan hukum maksimal, saat Nazaruddin mulai tersangkut kasus pembangunan Wisma Atlet SEA Games. Kalau tidak, dia akan menempuh cara yang lebih aman, yaitu tidak memberi Nazaruddin posisi sebagai Bendahara Umum partai. Posisi ini membuat yang bersangkutan menguasai banyak fakta-data seputar “mobilisasi dana politik”. Kalau mau lebih aman lagi, SBY tak akan menerima lamaran Nazaruddin untuk masuk ke partainya, meskipun dia telah membawa “mahar politik” sebesar apa saja. Adanya sosok politisi seperti Ruhut Sitompul, Sutan Bhatoegana, Ahmad Mubarak, dan semisalnya di tubuh Demokrat; paling hanya menyebabkan “gempa opini” saja; heboh-heboh sebentar, lalu dilupakan lagi. Tapi kehadiran sosok laki-laki “berotot liat” seperti Nazaruddin, ia menjadi semacam “kanker ganas” yang menyerang jantung terdalam partai itu. Tapi dari sini kita bisa belajar, bahwa politik SBY tidak memiliki bentuk yang jelas. Sekali waktu bersikap oportunis; di lain waktu, mau cari aman sendiri; di lain waktu, sibuk menjaga prestige; di kesempatan berbeda, sangat sensitif terhadap kritik; di berbagai momen, lebih banyak bertumpu pada retorika, bukan kerja nyata. Bahkan dilihat dari sisi materi, politik SBY seperti tidak memiliki IMUNITAS terhadap godaan harta. Kalau politik sudah separah itu, ya tidak banyak masa depan cerah yang bisa diharapkan. Sebagai contoh, sosok Ruhut Sitompul amat sangat dalam memuliakan, memuja, dan mengagungkan sosok “Bapak” SBY. Tetapi itu terjadi ialah saat yang bersangkutan sedang memiliki kuasa dan jabatan. Nanti, kalau jabatan itu sudah tiada, Ruhut pus pasti akan mencari “tempat berteduh” yang lain, dengan tetap melestarikan ritual “memuja Bapak” itu. Di atas sebuah narasi politik; disana berdiri eksis sebuah entitas politik dengan dinamika internal-eksternalnya. Namun suatu waktu terjadi badai internal yang sangat komplek; kompleksitasnya mengerucut ke duel politik, serupa hikayat Goliath Versus David. Sebuah sosok “simbol partai” berdiri di satu sisi, seorang politisi “anak bawang” berdiri konfrontatif di sisi lain. Ternyata, ending dari narasi ini, sang simbol partai terkapar tak berdaya, layaknya Manny Pacquiao tumbang di tangan Marquez. Demikianlah pembahasan mengenai 22 Contoh Paragraf Narasi Lengkap Beserta Penjelasannya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 23 January 2023 4 min read Contoh Paragraf Narasi – Salah satu bentuk karangan yang sering dibuat adalah karangan narasi. Mungkin saja beberapa dari kamu masih belum atau kurang memahami apa yang disebut dengan karangan narasi. Pada artikel kali ini selain akan dibahas tentang contoh narasi akan ada pembahasan tentang apakah narasi itu sendiri sehingga akan dengan mudah untukmu untuk membuat karangan narasi sendiri. Paragraf atau karangan narasi sebenarnya sangat sering dijumpai. Hanya saja sering kali tidak disadari bahwa paragraf yang sedang dibaca tersebut termasuk karangan narasi. Paragraf Narasi adalah suatu paragraf yang berisi tentang suatu karangan cerita yang disusun sesuai dengan rangkaian peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu secara berurutan atau singkatnya sesuai dengan kronologi kejadian. Cara Menulis NarasiMenentukan tema atau pesanSesuaikan dengan sasaran pembacaKerangka ceritaDetail ceritaMenentukan penokohanContoh Narasi Tentang BermimpiContoh Narasi Pengalaman PribadiContoh Narasi ImajinatifContoh Narasi CintaContoh Paragraf Narasi Tentang LingkunganContoh Karangan Narasi Tentang LiburanContoh Paragraf Narasi Tentang KesehatanContoh Paragraf Narasi Tentang BudayaContoh Narasi Tentang Baju Cara Menulis Narasi Jangan sampai salah saat ingin membuat narasi. Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu agar narasi yang dibuat sesuai dan tidak melebar beberapa hal bisa kamu lakukan sebelum memulainya. Cara ini hanya untuk mempermudah teman-teman dalam menuliskan suatu narasi. Menentukan tema atau pesan Saat ingin membuat karangan narasi, sebaiknya kamu menentukan tema apa yang ingin kamu bawa atau sampaikan pada narasi yang akan kamu tulis. Tema ini merupakan pesan utama dari narasi yang ingin kamu tulis, misalkan tema yang ingin kamu sampaikan adalah mencuri adalah perbuatan yang tidak baik’ atau menjaga kebersihan dilingkungan sekitar adalah sesuatu yang wajib’. Dengan menentukan tema inilah kamu bisa dengan mudah menentukan alur cerita agar pesan ini dapat tersampaikan dengan baik. Sesuaikan dengan sasaran pembaca Alangkah lebih baiknya jika kamu tahu sasaran pembacamu siapa. Tentukan dulu kamu ingin menyampaikan pesan atau tema itu untuk siapa. Apakah untuk anak-anak dengan rentang usia anak SD, SMP hingga SMA atau anak kuliah bahkan bisa juga untuk segala usia. Dengan tahu target pembaca akan dengan mudah untuk menentukan seperti apa bahasa yang akan kita gunakan. Juga akan mempermudah kita menyiapkan ceritanya seperti dengan bahasa yang rumit, sederhana atau alur cerita yang menegangkan. Kerangka cerita Setelah menentukan tema kemudian target pembaca waktunya kamu untuk membuat kerangka cerita. Pada bagian ini teman-teman bisa memberikan poin secara general tentang bagaimana ceritamu akan dimulai. Setelahnya tuliskan bagaimana cerita narasimu mencapai klimaks atau adegan puncak. Setelah masuk ke adegan puncak kemudian tentukan bagaimana cerita atau narasi yang kamu buat akan berakhir. Pada klimaks biasanya konflik baru sedang panas-panasnya sedangkan untuk menuju akhir konflik yang kamu buat sudah menemui titik terang. Detail cerita Dengan kerangka cerita, kamu bisa melanjutkannya dengan memberikan detail pada inti cerita. Masukan cerita apa yang akan kamu sampaikan sesuai dengan kerangka cerita. Jangan terlalu bertele-tele atau narasimu jadi tidak menarik. Menentukan penokohan Penokohan bisa kamu lakukan setelah inti ceritanya kamu pahami. Dengan menentukan tokohnya maka kamu tidak akan menambahkan terlalu banyak tokoh sehingga narasimu menjadi terlalu panjang dan tidak ada selesainya. Penokohan dan watak disini sangat akan membantumu saat menulis narasi nanti. Tidak terlalu sulit bukan untuk menuliskan suatu narasi? Simak contoh narasi di bawah ini agar kamu lebih memahami dan menjadikannya bahan referensi untuk menuliskan narasi yang kamu inginkan. Contoh Narasi Tentang Bermimpi Aku berjalan menuju halaman rumah-rumah yang sunyi. Aku terus berjalan di kota kecil yang sunyi hingga kutemukan patung-patung sepeda di suatu taman tak jauh dari rumah-rumah itu. Ada seorang gadis berbaju merah mengintipku dari balik rerimbunan daun. Aku mengejarnya. Lantas ia berhenti di salah satu sudut taman dan menoleh ke arahku. Kami berpandangan-pandangan sebelum aku sadar kalau ia benar-benar telah menghilang. Bolak-balik aku mencoba mencarinya. Sebelum aku benar-benar menemukannya, dering nyaring jam weker di atas meja mengejutkanku. Cahaya matahari sudah menerobos masuk jendela kamarku. Contoh Narasi Pengalaman Pribadi Sesampai di bumi perkemahan Cibubur, Kami bersiap untuk menurunkan barang bawaan kami. Kami pun melanjutkan dengan mendirikan tenda kemah kami. Tahap demi tahap kami rangkai Tenda kami hingga berdiri kokoh. Tak kurang dari 20 Menit tenda kami sudah berdiri tegak mengawali kesiapan kami untuk mengikuti Kemah Persami hari itu. Kami pun berlanjut berkumpul di lapangan utama karena akan diadakan Upacara pembukaan perkemahan oleh Kepala Sekolah kami. Contoh Narasi Imajinatif Hari mulai petang, tapi tak kulihat dirinya menampakkan diantara keramaian ini, Aku mulai takut, sedih dan tak karuan. Dimana Ibuku? dia bilang suruh tunggu. Tapi sudah 3 jam aku menunggu tak kunjung bertemu. Apa ia sengaja meninggalkanku? ataukah ia memang kesulitan menemukanku? rasanya tidak, aku berdiri diatas lokasi yang persis ia sampaikan dalam suratnya. Entah, Jika satu jam lagi tidak segera berjumpa, maka ia memang Ibu yang paling jahat sedunia! Contoh Narasi Cinta Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya. Contoh Paragraf Narasi Tentang Lingkungan Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi. Kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit. Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari penyakit. Contoh Karangan Narasi Tentang Liburan Berlibur ke Kebun Binatang Akhirnya, hari ini tiba. Hari ini aku dan keluargaku akan pergi ke kebun binatang Ragunan. Aku bangun pagi-pagi sekali, kemudian membantu ibu mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa. Sebelum pergi, kami sarapan terlebih dulu. Pukul kami berangkat menuju kebun binatang Ragunan. Kami pergi ke kebun binatang menaiki mobil ayahku. Ayah dan ibuku duduk di depan, sedangkan aku dan kakakku duduk di belakang. Contoh Paragraf Narasi Tentang Kesehatan Tubuh Laila pun kian melemas. Sedari tadi, dia sangat tidak konstentrasi saat pelajaran berlangsung. Pandangan matanya pun kian mengabur dan pikirannya pun berkonang-kunang. Tak perlu menunggu waktu lama, Lalila tergeletak di lantai di lantai kelas yang ada di sebelah kanan bangku kelas yang ia duduki. Sntak, semua yang ada di kelas Laila panik dan membawa tubuh Laila menuju ke Unit Kesehatan Siswa UKS. Sekian lama tak sadarkan diri, Laila pun akhirnya akhirnya tersadar juga. sejumlah teman yang disuruh Pak Guru untuk menjaga Laila di UKS tampak senang melihat temannya yang sudah tersadar tersebut. Kepada teman-temannya itu, Laila menceritakan bahwa dirinya tidak sempat sarapan terlebih dahulu di rumah, sehingga hal itu membuatnya lemas dan tidak berkonsentrasi. Akhirnya, teman-teman LAila pun membeli sepotong roti dan air mineral agar perut Laila terisi penuh oleh makanan, sehingga tubuhnya kembali kuat dan bisa berkonsentrasi saat belajar di kelas Contoh Paragraf Narasi Tentang Budaya Tepat pukul aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Contoh Narasi Tentang Baju Sampah memang menjadi masalah jangka panjang pada lingkungan kita, Jika tidak segera atasi maka yang terjadi adalah bumi akan menjadi planet yang penuh sampah disemua lini. Maka dari itu, Ibu Azzahra menyuruh kami untuk membuat prakarya dari sampah. Pusing, tujuh keliling karena kami sama sekali tidak memiliki ide bagaimana sampah bisa diubah menjadi sebuah karya yang memiliki nilai jual. Untuk itulah, kami berkunjung ke Rumah Pak Sartono, ketua Bank Sampah desa Nogoyani. Pak Sartono, berkata bahwa sampah yang kami bawa ini ternyata dapat diubah untuk menjadi sebuah baju. Tercengang kami semua, bagaimana bisa bungkus bungkus mie instan yang kami bawa ini bisa diubah menjadi sebuah Baju? Lantas, pak sartono mengambil kan kami sampel baju yang terbuat dari bahan sampah. Diambilah sebuah gaun yang sangat cantik, anggun dan berkilau itu. Tanpak kejauhan seperti Gaun yang dikenakan oleh Elsa, tokoh kartun favoritku. Dengan warna biru cerah, kemilau layaknya berlian itu yang memanjakan mataku. Ternyata semua itu terbuat dari Sampah yang disetor secara sukarela oleh masyarakat. Seorang Guru Komputer di SMK Negeri di Jawa Tengah. Hobi menulis dan membagikan Tips mengenai Tutorial Komputer. Edo sangat senang karena hari ini ia akan berlibur di rumah pamannya di Pariaman, Sumatera Barat. Ia sedang dalam perjalanan menggunakan bus bersama ayahnya. Pemandangan indah selama di perjalanan, banyak pepohonan dan gunung, membuat hatinya gembira. Pamannya bekerja sebagai petani. Edo ingin sekali bermain di sawah. Maklum, Edo yang sekarang kelas V SD, selama ini tinggal di Jakarta yang padat gedung bertingkat. “Wah, kamu sudah besar, ya, Edo,” kata Paman Aryo saat Edo dan Ayahnya tiba. Edo tersenyum. Rumah pamannya sederhana, tetapi bersih dan rapi. Keesokan harinya, Edo diajak pamannya ke sawah. Edo melihat pamannya membawa dua ekor kerbau. “Kerbau ini ikut ke sawah, Paman?” tanya Edo. “Iya, Edo. Kerbau ini akan membantu paman untuk membajak sawah,” jelas Paman. “Membajak sawah itu apa, Paman?” Edo penasaran. “Kegiatan mengolah tanah di sawah dengan cara membolak-balikkan tanah supaya tanah menjadi gembur dan mudah untuk ditanami. Pembajakan sawah dilakukan sebelum masa menanam padi.” “Edo boleh ikut ya, Paman?” pinta Edo. “Tentu,” kata Paman. Mereka berdua pergi menuju sawah. Sepanjang perjalanan, Edo takjub melihat kerbau sungguhan di depannya. Tiba di sawah, Paman memasang alat pembajak pada leher kedua kerbau yang menyambung dengan kayu ke belakang yang dipegang pembajak sawah. Ujung kayu itulah yang berfungsi untuk mengaduk tanah. Paman berjalan memegang kayu di belakang. Edo duduk di atas kayu di depan Paman. Paman dengan teliti melewati tiap jengkal tanah yang ada. Sesekali paman mencambuk kerbau itu dan berteriak, “Heerr…ckck….herr….”. Itu untuk memberikan isyarat kepada kerbau-kerbau agar berbelok atau lebih cepat menyelesaikan pekerjaan. Paman lalu berkata, membajak sawah dengan kerbau akan membuat lingkungan tetap lestari, menyuburkan tanah, tekstur lumpur menjadi lebih halus dan tidak tercemar oleh tumpahan bahan bakar oli. Membajak sawah dengan kerbau juga merupakan budaya bangsa Indonesia yang turun temurun dan harus tetap dilestarikan. Paman juga berkata membajak sawah dengan kerbau dapat menjangkau lokasi persawahan yang sulit dan sempit seperti di lereng bukit. Jika terlihat capek, kerbau diistirahatkan dulu, diberi makan agar tenaganya pulih kembali. “Terima kasih Paman. Edo senang sekali membajak sawah bersama paman dan kerbau-kerbau ini,” kata Edo “Sama-sama, Edo. Besok kita bisa membajak sawah lainnya lagi ya. Sekarang kita pulang.” “Siap, Paman. Hari ini Edo banyak belajar tentang membajak sawah yang ternyata merupakan salah satu budaya bangsa kita sejak zaman nenek moyang ya, Paman?” kata Edo. “Betul sekali, Edo,” tanggap Pamannya tersenyum.* Oleh Tim Nusantara Bertutur Penulis Fitri Kurnia Sari Ilustrasi Regina Primalita Penutur Paman Gery paman_gery Pada penugasan keterpaduan IPS dan PPKn ini, siswa diminta untuk membuat karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan nasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam karangan narasi tersebut antara lain;Pertama, cerita mencakup proses yang terjadi di sawah ketika petani berinteraksi dengan lingkungan alamnya IPS. Kedua, cerita mencakup proses yang terjadi ketika petani memasarkan hasil panennya, kepada siapa petani menjual padinya? Interaksi petani dengan lingkungan sosialnya IPS. Ketiga, cerita mencakup proses yang menceritakan bagaimana beras di pasar bisa sampai ke rumah-rumah dan siap dimasak. Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut IPS. Keempat, cerita mencakup informasi tentang perbedaan yang dijumpai oleh petani dalam kehidupan sehari-harinya ketika ia menanam padi, memanen hasilnya dan menjualnya ke pasar. PPKnKarangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Paragraf ini bisa dibuat berdasarkan peristiwa atau kisah yang sebenarnya atau berdasarkan imajinasi dari sang penulis. Suatu paragraf bisa disebut sebagai paragraf narasi apabila memiliki ciri-ciri berikut Terdapat tokoh cerita, Terdapat unsur tindakan/perbuatan, Terdapat seting waktu dan tempat, dan Terdapat urutan waktu/kronologi sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan ketika siap disantap menjadi nasi. Dalam karanganmu pastikan kamu juga menceritakan Proses yang terjadi di sawah ketika petani menanam padi, dan interaksi petani dengan lingkungan yang terjadi ketika petani memasarkan hasil panennya, kepada siapa petani menjual padinya? Ceritakan interaksi yang terjadi antara petani dengan lingkungan yang menceritakan bagaimana beras di pasar bisa sampai ke rumah-rumah dan siap untuk dimasak. Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut? Interaksi seperti apa yang terjadi dalam proses tersebut? Tambahkan informasi tentang perbedaan yang dijumpai oleh petani dalam kehidupan sehari-hari ketika ia menanam padi, memanen hasilnya dan menjualnya ke pasar. Lengkapi ceritamu dengan ilustrasi gambar yang mencerminkan interaksi manusia dengan lingkungan alam dan sosialKisah Padi dari Sawah ke Meja MakanSepiring nasi yang terhidang di meja makan, sebelumnya melalui perjalanan yang panjang. Seperti yang kita ketahui bersama, nasi berasal dari padi. Padi ini ditanam oleh para petani di sawah. Inilah perjalanan padi menuju nasi yang bisa kita makan diawali pertama kali petani mengolah tanah untuk menanam padi. Petani mengolah sawah dengan dibajak. Selain menggunakan tenaga sapi untuk mengolah tanah, banyak juga petani yang menggunakan traktor. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan juga menyemai benih padi di sebuah petak sawah yang tanahnya telah diolah. Lahan penyemaian padi biasanya berupa petak-petak. Benih padi yang sudah siap tanam dikumpulkan menjadi beberapa ikatan. Kemudian tiap ikatnya akan diedarkan ke petak-petak padi siap ditanam. Biasanya para petani menanam padi dengan cara gotong-royong. Mereka bersama-sama orang sekitarnya menanam padi bersama-sama. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan padi mulai tumbuh petani menyiangi rumput yang ada di sawah supaya padinya tumbuh dengan baik. Mereka menggunakan alat khusus, namun ada juga yang menyiangi rumput secara manual, yaitu menggunaan tangan tanpa alat disiangi petani juga memberi pupuk pada tanaman padinya. Pupuk akan membantu pertumbuhan padi dengan baik. Selain dipupuk, padi juga perlu disemprot dengan pestisida untuk menghilangkan semua ikhtiar telah dilakukan, petani menunggu datangnya masa panen. Penungguan ini bukan masa berpangku tangan, tetapi mereka secara rutin masih menyiangi rumput, mengairi sawah, hingga menunggui sawahnya agar tidak didekati burung-burung padi siap dipanen petani memanen padi. Ada yang melakukan kegiatan panen menggunakan sebuah alat khusus yang terbuat dari kayu. Namun ada pula petani yang sudah menggunakan peralatan panen yang menggunakan yang sudah dirontokkan kemudian dimasukan ke dalam karung-karung untuk dibawa pulang ke rumah. Pada lahan yang sulit dijangkau kendaraan petani biasanya memikul padi tersebut hingga sampai ke tempat yang dapat dijangkau oleh padi sampai di rumah ada kegiatan lain yang harus dilakukan para petani, yaitu menjemur padi. Padi dihamparkan pada kain terpal yang sudah digelar. Padi diratakan agar mendapat panas yang merata. Setiap beberapa jam padi juga harus dibolak balik agar kering merata. Penjemuran padi dilakukan selama dua hari jika matahari bersinar sepanjang hari. Namun jika cuaca mendung penjemuran bisa saja lebih dari tiga yang sudah kering kembali dimasukan ke dalam karung-karung agar mudah dipindahkan. Padai-padi tersebut biasanya akan disimpan untuk persediaan sampai musim panen yang akan datang. Namun bagi petani yang memiliki hasil panen yang banyak biasanya akan menjualnya kepada tengkulak. Di dini terjadi iteraksi sosial antara petani dan para tengkulak akan membeli padi para petani kemudian akan menjualnya kembali ke pemiliki penggilingan padi. Setelah padi digiling menjadi beras, pemilik penggilingan akan menjual beras tersebut ke pedagang grosir berskala besar yang memiliki gudang penyimpanan. Tengkulak dan pemiliki penggilingan padi berperan sebagai pedagang grosir berskala besar ini akan kembali menjual beras tersebut kepada pedagang di pasar. Nah disinilah perjalanan padi semakin dekat dengan meja makan. Ketika ibu kita membeli beras di pasar dan kemudian memasaknya menjadi sepiring nasi yang tersedia di meja makan. Sangat panjang ternyata perjalanan padi dari sawah hingga ke meja peristiwa jual beli di pasar pihak yang terlibat adalah pedagang grosir, pedagang pasar, dan pembeli. Sedangkan interaksi yang terjadi adalah interaksi sosial antara penjual dan pembeli yang terjadi di perbedaan ketika petani menanam padi, memanen padi dan menjualnya ke pasar antara lain. Ketika petani menanam padi petani beriteraksi dengan lingkungan alam. Ketika petani menanam padi petani melakukan interaksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial. Sedangkan pada saat petani menjual hasil panennya ke pasar maka terjadi interaksi sosial. Pada liburan Lebaran kali ini, saya berkesempatan menziarahi sawah milik orang tua di kampung halaman, Kampung Ceger Elor, Bekasi. Lahan pertanian ini begitu penting bagi hidup saya. Dari sawah ini, orang tua dapat membiayai saya melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Siang itu, saya diminta oleh Mamah untuk menemani Apak ayah untuk menebar bibit padi. Ada sekitar 10 kilogram bibit yang siap disebar. Untuk menyebarnya hanya dilakukan di sebagian area sawah yang sudah diratakan lumpurnya. Cara menyebarnya sederhana, tinggal menaburkan bibit-bibit ke atas lumpur. Dalam tahap ini butuh waktu sekitar 1 bulan agar bibit-bibit tersebut tumbuh. Jika bibit itu mulai bertunas, maka masuk ke proses selanjutnya. Tanam mundur atau nandur. Biasanya, untuk nandur ini ayah saya mempekerjakan orang-orang kampung. Mereka menaruh bibit-bibit padi itu ke seluruh area sawah. Dalam proses tersebut, mereka berjalan mundur. Setelah tandur, para petani termasuk ayah saya tinggal merawat padi dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, memberi pestisida, dan pupuk. Di sinilah, modal yang dikeluarkan tidak kecil karena harga pupuk dan pestisida tidak murah. Terlebih bila ada gangguan hama dan kekeringan. Ongkos produksinya bisa membengkak. Begitulah kehidupan petani seperti bapak saya. Terlepas dari hal ini, mirisnya, tak lama lagi sawah-sawah ini akan menghilang. Pembangunan perumahan di wilayah ini sangat pesat. Hampir sebagian area sawah sudah berganti menjadi pemukiman. Bahkan bapak saya sudah ditawari agar sawahnya dijual. Namun, ayah belum mau melepas karena harganya belum sesuai. Padahal sawah ini sangat berkesan bagi hidup saya. Sawah-sawah di kampung menyimpan memori yang panjang tentang masa kecil saya. Jika datang musim panen, saya bersama teman-teman biasa bermain layangan. Lari ke tengah-tengah sawah bila ada layangan yang terputus. Bila datang musim tanam, saya mencari belut sawah. Dari siang hingga sore hari. Lalu, saat padi-padi mulai menguning, saya mencari biasanya sarang burung bondol. Setelah padi dipotong, saatnya mencari ikan. Begitulah aktivitas masa kecil saya. Hari-hari dihabiskan di sawah bukan mal atau restoran. Hal lain yang tidak dapat dilupakan dari sawah ini adalah kisah-kisah mistisnya. Orang-orang tua di kampung sangat percaya jika ada mahluk-mahluk halus di sawah. Saat masa kanak-kanak, nenek dan orang tua kerap bercerita tentang setan keder. Sejenis mahluk halus yang suka menyesatkan perjalanan seseorang. Kala itu, oleh orang kampung sawah terkadang dijadikan akses jalan untuk menuju kampung-kampung lain. Di sinilah, setan-setan keder itu beraksi. Mereka akan sesatkan para pejalan kaki hingga muter-muter di tengah sawah. Pohon Wareng yang terkenal angker Selain itu, di area persawahan kampung saya ada satu pohon besar berdiri. Satu-satunya pohon yang tumbuh di tengah-tengah persawahan. Saya belum tahu jenis pohon tersebut. Orang-orang kampung sih menyebutnya sebagai pohon wareng. Sebetulnya pohon ini rindang. Namun, berdasarkan cerita yang berkembang turun temurun pohon itu terkenal angker. Ada mahluk-mahluk halus yang menjadikan rumah itu sebagai tempat tinggalnya. Konon, jika ada orang yang berteduh ke pohon itu akan kesambet kerasukan. Saat pulang ke rumah, orang itu bisa saja sakit tanpa alasan yang jelas. Makanya, tak ada orang yang berani mendekat ke pohon tersebut. Buat anak kecil seperti saya waktu itu, cerita itu sangat bikin penasaran dan deg-degan. Sekarang pohon wareng itu masih tegap berdiri. Sayang, pesona keangkerannya sudah luntur seiring masifnya pembangunan perumahan. Mungkin mahluk halusnya sudah mengungsi dahulu karena gerah dengan aktivitas manusia yang makin banyak. Sebagai anak sawah, saya tidak bisa begitu saja melupakan kenangan-kenangan tersebut. Bau lumpur, gatalnya bunga padi, dan licinnya belut tersimpan rapi dalam pikiran. Semua itu menjadi bagian dari masa lalu yang menyenangkan. Kini hilang karena adanya perubahan yang tak dapat dihindarkan. Kampung-kampung mulai berubah wajahnya. Dari desa menjadi Jakarta-Jakarta baru yang sesak, dihimpit pembangunan dan gagap menghadapi perubahan. Kampung Ceger Elor, 17 Juni 2018 Dari kiri Hiromi Yoshiwara, Nozomi Kurahashi dan Asako Suzuki Tajuk karangan ini ialah makanan dan pemakanan dalam budaya melayu. Saya memilih tajuk ini kerana makanan melayu ialah salah satu ciri-ciri dalam budaya melayu. Budaya Melayu ialah budaya utama di Malaysia di samping budaya Cina, budaya India. Budaya Melayu terdiri daripada berbagai-bagai unsur, misalnya bukan sahaja makanan, bahkan pakaian, perumahan, seni dan agama Islam. Antara unsur-unsur ini, makanan Melayu menarik bagi saya kerana ada pelbagai jenis dan saya fikir makanan ada perkaitan dengan unsur-unsur yang lain, contohnya berkaitan dengan agama Islam dan cuaca di Malaysia. Unsur-unsur ini berbeza dengan unsur-unsur di dalam budaya Jepun. Oleh itu, saya boleh melihat perbezaan makanan Melayu dengan makanan Jepun dan mengetahui kenapa ada perbezaan. Sungguhpun ada perbezaan, ada persamaan juga. Kedua-dua budaya Melayu dan budaya Jepun ialah salah satu budaya Asia. Berdasarkan perbandingan di antara makanan Melayu dengan makanan Jepun, saya akan menerangkan apakah ciri-ciri makanan Melayu. Karangan ini dibahagikan kepada 5 bahagian yang utama. Pada bahagian pertama, saya menjelaskan tentang makanan Melayu dari segi bahan-bahan, cara masak, cara makan dan lain-lain. Dalam perbandingan dengan makanan Jepun, persamaan utama bahawa nasi ialah makanan utama. Selepas itu, Pada bahagian kedua, saya menerangkan pengaruh unsur budaya dalam makanan Melayu, terutamanya agama Islam. Seterusnya, dalam bahagian yang sama, saya menerangkan budaya makanan Melayu sebagai adat Melayu. Pada bahagian ketiga, saya menulis tentang makanan Hari Raya, terutamanya di Kedah. Di samping itu, saya membandingkannya dengan makanan perayaan di Jepun. Pada bahagian keempat, saya menulis tentang makanan dan pemakanan kenduri arwah yang diadakan di Kedah selepas Hari Raya. Akhirnya, saya meringkaskan ciri-ciri makanan Melayu di samping perbandingan makanan Jepun yang dituliskan pada bahagian-bahagian terdahulu. Bahagian 1 Ciri-ciri Makanan Melayu Pertama sekali, saya menerangkan ciri-ciri makanan Melayu dari segi bahan-bahan. Makanan utama ialah nasi yang dimakan dengan pelbagai jenis lauk-pauk. Ini ialah persamaan utama antara makanan Melayu dan makanan Jepun. Kedua-dua negara ini ada di Asia dan nasi ialah makanan utama di banyak negara atau bangsa di dalam Asia. Di kedua-dua negara, penanaman padi boleh ditani sebab iklim tropika dan iklim sederhana amat penting sebagai pertanian utama. Pemandangan kawasan sawah padi Gambar 1, biasanya di kampung lebih kurang sama. Bahkan, perbezaan cuaca ini menyebabkan perbezaan bahan-bahan di antara Malaysia dan Jepun. Walaupun nasi ialah makanan utama, jenis padi berbeza antara padi di Malaysia dan padi di Jepun. Selain daripada perbezaan padi, ada perbezaan yang lain. Cili, kelapa santan, ubi kayu dan pandan Gambar 2 ialah tumbuhan-tumbuhan utama yang biasanya tidak dimasak sebagai bahan makanan utama di Jepun. Tumbuhan-tumbuhan ini sesuai dengan iklim tropika untuk pertanian. Oleh itu, di Malaysia bahan-banan begini senang didapati dan dimakan. Makanan contoh yang dimasak dengan bahan-bahan ini ialah sambal yang ada pelbagai jenis, kari, nasi lemak, kuih seri muka, kuih lapis dan lain-lain. Sebaliknya, bahan-bahan yang senang didapati di Jepun dan tidak ada di Malaysia ialah Soba, atau sejenis biji-bijian, plam Jepun, ceri Jepun, bahan-bahan laut dan lain-lain. Gambar 1 Gambar 2 1 Cili; 2 Kelapa dan Santan; 3 Daun Pandan; 4 Ubi Kayu Oleh itu, ciri-ciri cita rasa makanan juga berbeza. Dalam cita rasa makanan Melayu, pedas dan manis sangat penting. Makanan Melayu berasa pedas sebab utamanya dimasak dengan cili. Masam dan masin juga ada, contohnya mangga muda dan ikan masin. Pelbagai jenis rempah ada peranan yang penting dalam cita rasa makanan Melayu. Masak dengan beberapa jenis rempah dalam satu makanan, contohnya kari. Banyak makanan Jepun berasa tidak pedas atau tawar berbanding dengan makanan Melayu. Bangsa Jepun gemar rasa tawar berbanding dengan makanan lain dan rempah pun jarang dimasak kerana ramai orang Jepun gemar makan makanan dengan rasa asal yang dipunyai bahan makanan itu. Banyak masakan Jepun dimasak dengan Dashi, atau air masak yang dimasak sekali dengan bahan-bahan contoh ikan kering atau rumpai laut. Dalam bangsa Melayu, ada perbezaan bergantung kepada kawasan-kawsan di Malaysia. Makanan Kelantan kurang pedas berbanding makanan tempat yang lain. Di setiap tempat-tempat, ada ciri-ciri cita rasa yang digemari. Cara masak biasa menggoreng, membakar, merebus serta mengukus dan ini bersama dengan cara masak di Jepun juga. Tetapi, perbezaan dengan cara masak di Jepun ialah banyak minyak digunakan bila menggoreng makanan Melayu. Antara masakan Jepun, ada banyak makanan yang dibakar contohnya ayam bakar macam Teriyaki, ikan bakar macam shioyaki, antara makanan Melayu banyak bahan digoreng. Banyak buah-buahan berbeza sebab iklim tropika, buah-buahan yang boleh ditanam berbeza. Buah-buahan tropika yang biasa dimakan di Malaysia dan jarang dimakan di Jepun ialah durian, mangga, manggis, rambutan, duku, nangka, laici dan lain-lain. Beberapa buah-buahan yang sama di antara Jepun dan Malaysia ialah tembikai dan pisang. Banyak kuih-muih dibuat dengan kelapa dan pandan. Seri muka, kuih lapis, dodol kelapa Gambar 3 dan lain-lain ialah kuih yang biasa digemari oleh semua generasi. Gambar 3 1 Kuih Seri Muka; 2 Kuih Lapis; 3 Dodol Salah satu makanan Melayu ialah Satay Gambar 4 [1]. Satay merupakan daging bakar yang dicucuk dengan lidi, dan biasanya dimakan dengan sos kacang, rasanya manis dan pedas sedikit. Daging yang dimasak sebagai satay biasa ayam, lembu, kambing, tetapi selain ini kadang-kadang ada daging arnab, kambing biri-biri dan lain-lain. Satay dibakar dengan api arang batu macam BBQ. Satay Kajang ialah satay yang terkenal kerana sedap dan lebih besar berbanding dengan satay yang lain. Antara makanan Jepun juga ada macam ini, daging ayam bakar yang dibakar dengan api arang batu, namanya Yakitori Gambar 4 [2] . Walaupun nampaknya bersama, rasanya berbeza. Yakitori biasanya dimasak dengan garam atau sos kicap Jepun, Syo-yu atau Tare yang rasanya tidak manis. Biasanya Yakitori merupakan daging ayam tetapi daging babi pun ada dan namanya Yakiton. Gambar 4 1 Satay Kajang; 2 Yakitori Bahagian 2 Makanan Melayu, Budaya dan adat Melayu Dalam bahagian ini, saya menerangkan tentang hubungan makanan Melayu dan budaya Melayu yang lain, misalnya agama, seni, budaya dan sebagainya. Makanan Melayu ada ciri-ciri tentang makanan sendiri, tetapi hubungan unsur yang lain juga menyebabkan ciri-ciri makanan Melayu. Pertama sekali, agama Islam sungguh penting dalam makanan Melayu. Mengikut agama Islam, orang Melayu yang beragama Islam mesti memilih makanan halal Gambar 5, bukan haram. Oleh itu, antara makanan Melayu, babi tidak dimasak dan arak tidak dimasak, sungguhpun arak digunakan sebagai salah satu perasa yang penting. Daging, iaitu ayam, kambing dan daging lembu, harus dimasak mengikut cara halal. Gambar 5 Tanda halal Malaysia Selain itu, perkara lain yang berkaitan dengan Islam ialah Muslim membaca doa sebelum makan makanan untuk bersyukur kepada Tuhan yang memberi makanan kita. Dalam banyak agama dan budaya, ada adat atau peraturan bahawa bersyukur terhadap makanan atau Tuhan sebelum makan. Di Jepun, ada adat bahawa sebelum makan, mengucapkan terima kasih kepada makanan, orang yang masak makanan itu dan orang yang menanam atau berladang bahan-bahan makanan. Oleh kerana itu, walaupun bangsa Melayu dan Jepun ada perbuatan untuk bersyukur sebelum makan yang dianggap persamaan tentang adat pemakanan, tetapi apa yang orang bersyukur terhadap makanan berbeza antara dua-dua kebudayaan. Bila makan makanan, bangsa Melayu pakai tangan kanan dan duduk di atas lantai serta terus letak pinggan di atas lantai. Pada asasnya menggunakan tangan sebelah kiri untuk makan diharamkan, walaupun ramai orang kadang-kadang menggunakan tangan kiri sedikit. Ini ialah salah satu pengaruh agama Islam juga. Orang Jepun biasanya pakai penyepit dengan tangan sebelah kanan dan pegang mangkuk yang ada nasi di dalamnya dengan tangan sebelah kiri semasa makan makanan. Dengan cara tradisional, orang Jepun duduk di atas lantai dan di tepi meja yang rendah, dan makanan diletakkan di atas meja itu. Bahkan, sekarang ini di antara kedua-dua bangsa, ramai orang sudah mengikut cara moden atau cara budaya barat, atau menggunakan kerusi dan meja yang tinggi. Perayaan Melayu pun ada kaitan dengan makanan Melayu. Dalam karangan ini, saya hendak menulis tentang makanan dan pemakanan Hari Raya Aidil Fitri sebagai salah satu hubungan antara perayaan Melayu dan makanan Melayu di dalam bahagian berikut. Bahagian 3 Makanan dan Pemakanan Hari Raya Aidil Fitri Dalam bahagian ini, saya menerangkan tentang makanan dan pemakanan Hari Raya Aidil Fitri. Tahun ini, saya menyambut Hari Raya Aidil Fitri kali pertama. Saya mengikut kawan balik ke kampungnya di Yan, Kedah dan menolong menyedia makanan serta makan makanan Hari Raya. Antara makanan Hari Raya Aidil Fitri yang terkenal, ada ketupat, rendang, lemang, nasi himpit, kuah lodeh dan lain-lain. Kuih raya juga ada pelbagai jenis, misalnya kuih samprit, biskut kacang, biskut gajus dan lain-lain. Gambar 6 1 Ketupat Palas dan Serunding Ayam; 2 Kari Daging; 3 Ketupat Palas Gambar 7 Lemang dan Serunding Ikan Ketupat ialah makanan Hari Raya yang paling terkenal seluruh bangasa Melayu, dimasak daripada nasi atau pulut dan dibungkuskan dengan daun kelapa atau daun palas, selepas itu direbus, atau pulut yang dimasak dahulu dibungkuskan dengan daun palas serta dibentukkan tiga segi. Di kampung, ketupat dimasak macam ini, tetapi sekarang ramai orang muda tidak tahu bagaimana buat ketupat dan beli ketupat yang dimasak atau dibungkus dengan plastik di kedai. Ketupat yang saya tolong buat dan makan di Kedah semasa menyambut Hari Raya, berbentuk tiga segi dan dibungkuskan dengan daun palas serta dalamnya ada pulut, bukan nasi atau beras. Di sana, tidak ada ketupat nasi yang menggunakan daun kelapa sebagai pembungkusnya dan berbentuk empat segi. Ketupat ini sering dimakan dengan kari daging lembu, bukan rendang atau kuah lodeh yang sering dimakan dengan ketupat, lontong dan nasi impit. Saya fikir makanan Hari Raya juga ada perbezaan antara negeri-negeri dan kaum-kaum di Malaysia. Di rumah kawan saya, kecuali ketupat dan kari daging lembu, beberapa jenis kuih disediakan untuk sambutan Hari Raya, iaitu kuih samprit, biskut gajus dan biskut kacang Gambar 8. Masak kuih ini kerja anak-anak di rumah kawan saya. Bila masak kuih-muih ini, ketuhar Gambar 9 yang saya tidak pernah tengok digunakan. Selain kuih-muih yang dibuat di rumah ini, banyak jenis kuih raya dibeli di kedai, contohnya kuih bahulu, kek coklat, biskut coklat, biskut siput, biskut nanas dan sebagainya Gambar 10. Makanan dan kuih-muih ini dimasak sebelum Hari Raya. Gambar 9 Ketuhar lama untuk membakar biskut Hari Raya Pada Hari Raya, ramai orang pergi rumah jiran-jiran, rumah keluarga dan sanak saudara. Di setiap rumah, banyak makanan raya dan kuih raya dihidangkan bila tetamu datang. Banyak rumah telah hidangkan bihun sup, bihun itu biasa berwarna kuning. Saya rasa bihun itu senang disediakan dalam kuantiti yang banyak untuk hidangan tetamu. Bahagian 4 Makanan dan Pemakanan Kenduri Arwah Semasa saya ada di rumah kawan di Kedah, selepas Hari Raya, kenduri arwah diadakan di rumah kawan tersebut. Semalamnya, jiran dan saudara datang rumah, memasak masakan kenduri dan sedia untuk dihidangkan di dalam kenduri arwah. Jiran dan saudara-mara membawa banyak pinggan, bahan-bahan makanan ke rumah kawan tersebut dan bergotong-loyong untuk kenduri. Pada hari kenduri itu, bila ramai saudara dan jiran berkumpul di rumah, makanan dihidangkan kepada orang perempuan dan budak-budak duhulu. Selepas itu, dihidangkan kepada orang lelaki Gambar 11. Semasa ramai orang lain makan, orang dapur terus bekerja, hidangkan makanan dan cuci pinggan yang sudah digunakan. Kerja orang dapur bermula dari semalamnya dan terus hingga ke petang hari kenduri itu. Pada hari ini, saya makan ulam-ulam kali pertama. Ulam ialah sayur-sayuran mentah yang boleh dimakan dengan nasi dan biasa dengan sambal belacan Gambar 12. Di Jepun juga ada sayur-sayuran yang dimakan mentah, tetapi sekarang ini orang Jepun lebih mengemari salad yang merupakan makanan di barat. Oleh itu, makan sayur-sayuran mentah pengalaman baru bagi saya. Saya rasa makan ulam dengan sambal belacan dan nasi enak dan baik untuk kesihatan. Gambar 11 Hidangan dengan banyak pinggan di dalam Kenduri Arwah [Sumber As I Write My Words ] Gambar 12 Ulam-ulaman dan Sambal Belacan [Sumber Ceritaejoy] Bahagian 5 Kesimpulan Ciri-ciri makanan Melayu biasanya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapati di kawasan tropika dan menpengaruhi rasanya. Tambahan pula, agama Islam mempengaruhi pemakanan orang Melayu iaitu hanya makanan halal sahaja dimakan. Seterusnya, cara makan orang Melayu adalah menggunakan tangan. Tetapi antara bangsa Melayu dan bangsa Jepun ada banyak persamaan juga, contohnya makan nasi sebagai makanan utama dan duduk di atas lantai. Ramai orang antara kedua-dua bangsa sudah dimodenkan dan semakin kurang jumlah orang yang mengetahui ciri-ciri tradisional macam masak cara tradisional. Saya fikir kita perlu mementingkan cara tradisional sebagai salah satu unsur yang penting untuk membentuk budaya kita. Hiromi YoshiwaraSahabat dari Jepun

karangan narasi kisah padi dari sawah ke meja makan